Senin, 23 Januari 2012

Smartphone Comparison

  Jaman sekarang emang lagi marak2nya perang gadget ya, yang paling jadi trending adalah persaingan pasar antara RIM,android,dan apple, sebenernya ada juga windows mobile dan palm tree tapi yang populer di Indonesia cuma 3 itu
RIM dengan blackberry, apple dengan iPhone, dan Android dengan beberapa ponsel tapi yang paling terkenal adalah samsung galaxu,tentunya kita semua udah ga asing dengan nama2 tersebut,aku sendiri juga termasuk gadget addict jadi otomatis juga membeli gadget2 tersebut, tapi yang kucoba cuma blackberry sama android, soalnya ga punya duit beli iPhone :P well tapi menurut aku apple ga jauh beda sama android.


Disini aku akan melakukan komparison/perbandingan antara apple,android dan RIM menurut pengalaman dan sudut pandangku sendiri

  Gadget pertama yang aku coba adalah android, melihat perkembangan yang begitu pesat aku langsung jatuh cinta sama android, bagaimana tidak? Ribuan aplikasi gratis

Jumat, 13 Januari 2012

Pentingkah UAN?



Misalnya saja UNAS itu nggak ada, bagaimana orang bisa mengukur standar kualitas pendidikan di Indonesia. UNAS bisa menjadi semacam sertifikasi hasil pembelajaran selama ini. Semestinya kalau ada UNAS, ya harus ada standarisasi kurikulum tingkat nasional. UNAS harus ada untuk standarisasi dan pengukuran barometer keberhasilan pembelajaran, tetapi dengan prosedur yang mengarah ke sana. Biasanya soal-soal UNAS tidak ada sama sekali hubungannya dengan pelajaran. Semestinya dengan UNAS, segera tentukan buku standard yang ada, sehingga siswa tidak dibingungkan dan soal-soalnya harus selalu diperbaharui, tidak meniru soal-soal yang dulu, kalaupun ada soal yang sama harus divariasi. Selama ini siswa-siswa dibebaskan memakai sumber pelajaran yang berbeda-beda antara daerah satu dengan yang lainnya.

Dengan UNAS, siswa-siswi harus menguasai pelajarannya lebih dulu sejak awal tahun masuk...........
Jangan sampai pas menjawab soal hanya menghitung kancing baju.....................
Dengan UNAS dan standarisasi pelajaran, dimungkinkan siswa dari Sumatra bisa melanjutkan belajar di Jawa, atau sebaliknya, siswa Kalimantan bisa belajar di Sumatra atau sebaliknya, pokoknya belajar lintas daerah.

Akan tetapi mulok tetap harus ada.....................walaupun tidak di UNAS-kan.
Tidak seharusnya menganaktirikan ilmu-ilmu sosial dari ilmu eksakta.....................
menurutq yg jadi keberatan banyak pelajar bukan ujiannya yg jadi penentu masa depan nya.dari dulu sebelum taun 2003 juga ada udah ada nilai standar murid berhak lulus ato engga, cuma emang persyaratan yg berlaku ga "sekejam" sekarang. pun mata pelajaran yg diujikan memang sesuai dengan apa yg sudah dipelajari. selain itu, kekejaman lain yg membuat pelajar keberatan karna tidak adanya jaminan atawa fasilitas yg bisa diberikan pemerintah lewat sekolahnya utk mencerdaskan at least memastikan pelajar memahami pelajaran dengan baik.

Banyak usaha yg seharusnya bisa dilakukan pemerintah termasuk guru sebagai pendidik. ga sekedar tranfer teori tapi seharusnya bisa mentransformasikan nilai2 esensial yang ada dlm mata pelajaran itu sendiri sehingga tdk menjadikan peserta didik makan teori. kenyataannya selama ini pelajar indonesia tdk dididik utk memahami drmana teori itu berasal tp kesanggupan menjawab pertanyaan dengan benar.

Mungkin kurikulum yg sedang coba dikembangkan oleh pemerintah pun dlam rangka mengembangkan keilmuan tiap anak sekaligus kemandirian belajar,hanya saja memandirikan tanpa mendampingi sehingga setiap anak yg belajar kesusahan mengimplementesaikan terlebih tidak pernah adanya sosialisasi dan penjelasan scr gamblang apa perbedaan dan tujuan tiap kurikulum.saya sepakat ktk kurikulum bertujuan memandirikan anak bangsa spy tidak jadi "bayi" yang selalu disuap tp kehilangan kreativitas. cuma ya itu, ga semua pelajar sanggp dimandirikan dg cara "dilepas".setiap tahun berganti murid,dari beragam latar belakang pendidikan,keluarga dll sementara guru relatif tetap utk jangka waktu yg lama.

Well, menurut saya sebetulnya para pelajar tidak akan begitu keberatan adanya std kelulusan selama sistem yg sedang diujikan dan dikembangkan ini juga diseimbangkan dengan fasilitas yg seharusnya diberikan pd pelajar terlebih jaminan tentang next step yg seharusnya ada yg sanggup menjamin masa depan mereka.bukankah setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak?saya fikir sangat tidak fair seorang pelajar peserta olimpiade matematika dan pada saat pengumuman dinyatakan tdk lulus krn makanan sehari2nya-yaitu matematika-tdk lolos std kelulusan sementara penilaian LJS itu melalui mesin scan.
seandainya dia diminta mengerjakan dengan essay dan gurunya yg mengoreksi kemungkinan dia lulus diatas 90%.ini membuktikan masih adanya kelemahan dalam sistem yang diberlakukan sekarang.walaupun tdk berarti ujian itu dihapuskan tetapi berdasar apa yg terjadi di lapangan selama inisaya pikir sudah selayaknya pemerintah membuka mata utk lebih perhatian terhadap aspirasi pelajar itu sendiri. toh pelajar kita bukan orang yg buta dengan aturan main pun bukan orang yg tidak mau diatur,pelajar sekarang semakin cerdas dalam mengkritisi kebijakan yg memang tidak "fair".
Fasilitas,jaminan,next follw up system 3 hal inilah yg seharusnya diperbaiki da diadakan terlebih dahulu utk menjamin kelulusan seluruh anak didik sekaligus menjamin tidak adanya kecurangan2 yg mungkin terjadi pd saat mereka diuji dan orisinalitas keilmuan yg mereka kuasai.buat pelajar indonesia: be smart!
wallahu'alam

PENTINGNYA UAN
Unas sayakira tetap penting sebagai media evaluasi akhir siswa. Evaluasi memang sebaiknya dipegang pemerintah. Karena banyak sekolah memang gak berani tidak meluluskan siswanya yang memang gak mampu. Mereka yang gak layak lulus tetap diluluskan, khawatir ancaman keselamatan hingga materi dari para guru maupun sekolah.
Di sisi lain, banyak sekolah yang tidak berani tidak meluluskan siswanya karena khawatir dianggap kualitasnya rendah.
Dengan kelulusan dipegang pemerintah, maka tanggung jawabnya tetap pada pemerintah.
Namun demikian, bagi sekolah yang mapan dan baik kualitasnya, sebaiknya menerapkan kriteria lulus UNAS Plus. Artinya, kriteria kelulusan UNAS masih sebatas minimal, untuk seluruh siswa di indonesia. Karena itu, sekolah yang bagus harus menambahkan kriteria kelulusannya lagi. Berani nggak?
Kalu gak berani sama saja dengan menurunkan kualitas sekolah tersebut.
UAN TIDAK PENTING:
  Secara Global setelah diperhatikan sampai sekarang, bangsa Indonesia tidak maju. Jika dibuat ujian seperti apapun, tetap Indonesia tidak maju. Kalo mau dianalisa yang membuat maju bangsa Indonesia bukan masalah ujiannyo.
2. Banyak orang2 pintar dengan nilai akhir rata-rata 7 ato 8 ato 9. dari dulu tuh. tapi kenyataannya Indonesia masih hancur. Indonesia tidak terlihat di dunia. Indonesia tetap menjadi negara perahan. Malah ada seorang Profesor yang menjabat Rektor suatu kampus terkemuka di Indonesia, dalam acara televisi menyatakan "mana haknya orang kaya?" kenapa semua untuk orang miskin? saya yakin bahwa Profesor tsb sudah bejat moralnya. Mana bisa dia jadi profesor kalo tidak dapat dana dari beasiswa? sungguh aneh jika ada profesor dari kaum borjuis. karena kaum borjuis tidak suka belajar. sukanya hura2. mungkin profesor ini hanya kaki tangan kaum tsb.
3. Yang diperlukan bangsa Indonesia adalah orang2 yang berani membuat perubahan. tentunya untuk bangsa ini bukan untuk kaumnya saja. Bukan orang2 yang dicetak pintar tetapi tidak kuat terhadap perubahan. Hanya mengandalkan nilai bagus saja. Seorang pengarang buku perubahan yang laris ditahun 2007 dan juga seorang dosen. ternyata hanya bisa membuat buku dan menjadi dosen. hanya tulisan saja bukan kenyataan.
4. UNAS merupakan salah satu penyaringan manusia Indonesia. Analoginya jika ada manusia yang tidak melewati saringan ini bagaimana mental orang tersebut setelahnya? Saringan manusia ini adalah penciptaan dari manusia2 yang ada, yang mengganggap dirinya pintar; tapi membodohi orang lain.
5. Kenyataannya Indonesia masih bisa di Pinterin oleh bangsa lain. Dengan sejarah yang ada artinya pendidikan di Indonesia bukan untuk memajukan siswanya tetapi untuk minterin mereka.
6. Kalau membandingkan nilai rata2 hasil kelulusan negara lain, tentunya harus dibandingkan pula dengan proses belajar yang dilakukan mereka. Jangan membandingkan ekornya saja sedangkan kepala dan anggota tubuh yang lain tidak dibandingkan. Suatu pembentukan opini yang minterin juga ini.
7. Solusinya saat ini adalah; Indonesia memerlukan orang2 berperilaku moral yang baik. Karena ini telah terjadi penghapusan pendidikan moral. Hal ini ditujukan untuk mengurangi angka korupsi dan calon2 koruptor di Negara ini. Hilangkan UNAS, karena UNAS tidak mendidik siswa menjadi pemberantas koruptor. Simpelkan...
8. Pengalaman saya; membuat suatu tempat untuk berubah, yang bisa membuat tempat tersebut maju, butuh tenaga ekstra dan pikiran yang kuat untuk berhasil. dan kekuatan hati untuk mendobrak rutinitas yang ada. dan keberhasilan adalah hasil yang akan dicapai. dan penciptaan tersebut bukan dinikmati untuk diri saya sendiri tetapi untuk orang lain. karena yang saya miliki adalah haknya orang lain saya hanya meminjam tubuh ini dari Alloh, dan saya akan kembali kepada Nya nanti.
____________________________________________________________________________________