hanif's blog
Sabtu, 01 Maret 2014
Tan Malaka, Inspirasi Saya
Tan Malaka, tidak banyak orang yang mengetahuinya. 'tidak banyak', literally. Sudah berkali-kali teman saya bertanya "siapa Tan Malaka?", dan dengan sabar saya menjawabnya. Mungkin dari pembaca juga masih ada yang belum tau sosok Tan Malaka. Tapi seharusnya di zaman yang kecepatan internetnya bisa lebih dari 1 mbps ini kita bisa dengan mudah untuk mencari info tentang siapa beliau. Oke, saya tau anda malas untuk googling, itulah mengapa anda membaca tulisan saya
Saya tidak akan menjelaskan siapa Tan Malaka secara detail, hanya sedikit preview. Pertama kali saya tahu Tan Malaka dari guru sejarah saya 3 tahun silam, berawal dari diskusi kecil di perpustakaan sekolah. Ketika itu sebenarnya saya hanya menguping pembicaraan guru dan teman saya sebelum akhirnya saya bergabung. Waktu itu guru saya memang terkesan meng-overglorifikasi Tan Malaka. Beliau bercerita bahwa Tan Malaka adalah pahlawan negara yang terlupakan. Salah satu pemikir terbaik di zamannya, dan mungkin adalah orang Indonesia yang mempunyai kemampuan linguistik, logika, dan diplomatik terbaik pada masa itu. Itulah yang membuat dia begitu berbahaya bagi musuh dan bahkan orang Indonesia sendiri. Tan Malaka adalah buronan di 7 negara dan punya lebih dari 23 nama samaran. Ia adalah anggota Komintern di mana kehadirannya di Moskow diterima langsung oleh Stalin. Ia adalah seorang revolusioner sejati dan orang pertama yang menyinggung mengenai Republik Indonesia ketika menulis buku Naar de Republiek Indonesia. Tan Malaka adalah seorang pelarian, bahkan di tanah yang ia turut ia perjuangkan kemerdekaanya.
Cerita singkat beliau tentang Tan Malaka sungguh sangat menarik. Saya mendapatkan softcopy buku Madilog yang tersohor itu. Sejujurnya, waktu itu saya tak begitu paham itu buku soal apa. Dialektika Hegel saja belum pernah dengar, apalagi yang disajikan oleh Tan dalam magnum opusnya tersebut. Tidak mudah memang untuk mencerna Madilog-nya Tan Malaka, butuh waktu yang lama bagi saya untuk akhirnya bisa mendapat intisari dari buku ini. Saya terperangah, bagaimana bisa di tahun 1948 ada orang Indonesia yang bisa berpikir semaju dan seprogresif ini sedang di abad 21 masih banyak orang berpola pikir mistik dan primitif?
Saya bukanlah orang dengan nasionalisme yang tinggi. Tentu jika bisa memilih saya tidak ingin dilahirkan dan hidup di Indonesia. Tapi sejak membaca buku-buku Tan Malaka pikiran saya mulai banyak berubah. Progresivitas dan visi kebangsaan Tan saya rasa menjadi salah satu tiang beton paling kokoh dalam kepala saya. Dari sosok dan riwayat perjuangannya, saya belajar bahwa menjadi lain dan punya pendirian adalah sesuatu yang tak perlu dirisaukan, sekalipun tak ada yang menemani. Beliau adalah inspirasi saya. Inspirasi untuk banyak menulis, untuk banyak belajar, dan untuk selalu mempertahankan idealisme
Sekarang sudah ada banyak diskusi tentang Tan Malaka sejak publikasi buku biografi Tan Malaka. Akan tetapi banyak juga terjadi penolakan dan pembubaran diskusi Tan Malaka oleh beberapa oknum. Ribut-ribut soal penolakan diskusi buku Tan Malaka yang ditulis Harry Poeze ini sebenarnya menjadi blessing in disguise. Ini adalah sebuah momentum yang tepat untuk mengiklankan Tan Malaka kepada lebih banyak lagi orang yang belum pernah mendengar namanya. Saya cukup beruntung bisa menghadiri diskusi buku Tan Malaka di kampus saya beberapa minggu yang lalu dan saya terkejut karena banyak sekali orang yang mnghadiri diskusi tersebut. Banyak orang yang penasaran menghadiri diskusi Tan Malaka karena munculnya pemberitaan tentang pembubaran diskusi tersebut. Maka dari itu, saya haturkan terimakasih kepada mereka yang meributkan buku Harry Poeze dan rangkaian diskusinya, saya anggap tak lebih dari sekadar buzzer Tan Malaka untuk diseminasi informasi soal tokoh yang terbuang ini kepada masyarakat yang lebih luas
Benarlah apa yang kau katakan, bung. Suara bung tetap lebih keras dari dalam kubur daripada dari atas bumi!Benarlah apa yang kau katakan, bung. Suara bung tetap lebih keras dari dalam kubur daripada dari atas bumi!
Jumat, 21 Februari 2014
A Conversation between me and my bed
- (7:00 AM: Alarm goes off)
- Me(Grunts) I don't feel like getting up.
- BedNo kidding. You were sleeping so well. You should hit the snooze button.
- MeYou think so?
- BedDefinitely. It's 7:00 and you don't have to be at class until 8:00. An extra ten minutes won't hurt.
- MeYou know what? You're right.
- (10 minutes later)
- MeOk. Time to get up?
- BedAre you sure about that?
- MeNot really....
- BedWhat, do you have to do take a bath?
- MeI'd like to.
- BedBut do you need to?
- MeI guess I didn't really do anything active last yesterday so I don't really need to.
- BedExactly. Plus, are there really any girls worth impressing in your 8 A.M. class? I mean be honest.
- MeYou know you're absolutely right. You're full of wisdom, Bed.
- BedShh. Shh. Shh. I know. Now, go back to sleep.
- (10 minutes later: Alarm goes yet again)
- MeOk. Gotta get up. For real this time.
- BedAw. Come on don't go.
- MeI can't. If I stay any longer I'm going to be late.
- BedAnd what, you'll disturb the one person whose actually trying to learn?
- Me...Yeah.
- BedCome on. You know as soon as you leave from under these covers things are only gonna go down hill.
- MeSad, but very true.
- BedThen just stay and hang out with me. Ever since this semester started you hardly ever spend any time with me...You don't even make me before you leave anymore.
- MeI've never made you. Not once.
- BedThat's not true. You did for about a week. It was one of your resolutions we both knew it would last.
- MeOk fine. I'll stay, but just ten more minutes.
- BedThat's all I ask.
- (10 minutes later)
- MeOk. Seriously. I'm getting up.
- BedNo, stay.
- MeI can't man. I have class.
- BedNo you don't. You've been to all of your classes this week.
- MeThat's true.
- BedYou've been working so hard. You deserve it a little extra sleep.
- MeYou know what? I do deserve it.
- BedDamn right you do! Besides, you don't want to go out there. The world's a cold, cold place.
- MeIt is cruel.
- BedNo, I meant that literally. It's freezing. The Polar vortex will send your balls into hiding the minute you step outside.
- MeFuck it. I'm sleeping in.
I hate my bed, really. it's made me missed a lot of classes in my first semester. fuck you, bed!
Jumat, 14 Februari 2014
Valentine's Day is Overrated
A conversation between me and me (i'm not alter ego, it's just my opinion, goddamit!)
-Are you celebrating valentine's day?
+what? i don't even give a fuck about it
-Oh c'mon, it's just a day, why you didn't care at all?
+Because like other pop celebrations, it’s been heavily commodified
.
-What do you mean by commodified?
+ It means that the real value of it has been skewed and distorted from its origin
.
-What do you mean? I did'nt get it.
+what i’m trying to say is there’s no use of Valentine’s Day.
-I know people like you, you must be one of those religious people who have haramized Valentine’s Day! Are you from FPI/Jihad?
+Hell No, but what the hell is haramized?
-To put one under the label haram. I’ve just made it up.
+I thought you’re illiterate.
-Not as illiterate as those who spend time demonstrating against Valentine’s Day though.
+The ones who think that Valentine’s Day is like a massive orgy?
-Yeah, would you tell me more about it?
+ Every year these people keep themselves busy by preaching that Valentine’s Day is a work of evil. Last year i saw in TV a bunch of students protesting in Bundaran HI, carrying slogans and banners against the wicked festivity. This one cleric even went further and stated that every Valentine’s Day, the sales of condom raises up to 80% and made it a reason to, errrr, haramize the celebration.
-What’s the correlation between condom sales and Valentine’s Day?
+Because the protesters think people tend to have sex more on February 14th than any other day. So rallying against Valentine’s Day is assumed to be similar to crusading against adultery.
-So they dont get laid on any other day?
+Maybe they dont get laid at all. Sex before marriage is not advised in this country, you know, even some people could be severely punished if they’re caught performing coitus with illegal partners.
-Coitus? What’s that? And what do you mean by illegal? Did they enter the country without legitimate visa? Like some Indonesian immigrants in California?
+Be enlightened, coitus is a medical word for fucking. Sounds less exciting , i know. And by illegal, i meant, having sex with ones who are not your husband/wife.
-So you’re not allowed to have sex with somebody who’s not your husband/wife even though it’s consensual?
+You certainly have never heard of “adat ketimuran”
-I haven’t and i got zero interest to learn more about it. So let me clarify, you’re against Valentine’s Day but you’re not from the FPI? So who are you?
+Somebody with common sense. Valentine’s Day for most people here is like Christmas for Japanese people.
-Wait, you have no girlfriend, aren't you? so it's a useless discussion after all
+ Oh c'mon, I have 99 problems and getting a girlfriend ain't one. I'm just 19. what do you excepted? I follow my religion's rule after all
-What a losser!
+Fuck off!
-Are you celebrating valentine's day?
+what? i don't even give a fuck about it
-Oh c'mon, it's just a day, why you didn't care at all?
+Because like other pop celebrations, it’s been heavily commodified
.
-What do you mean by commodified?
+ It means that the real value of it has been skewed and distorted from its origin
.
-What do you mean? I did'nt get it.
+what i’m trying to say is there’s no use of Valentine’s Day.
-I know people like you, you must be one of those religious people who have haramized Valentine’s Day! Are you from FPI/Jihad?
+Hell No, but what the hell is haramized?
-To put one under the label haram. I’ve just made it up.
+I thought you’re illiterate.
-Not as illiterate as those who spend time demonstrating against Valentine’s Day though.
+The ones who think that Valentine’s Day is like a massive orgy?
-Yeah, would you tell me more about it?
+ Every year these people keep themselves busy by preaching that Valentine’s Day is a work of evil. Last year i saw in TV a bunch of students protesting in Bundaran HI, carrying slogans and banners against the wicked festivity. This one cleric even went further and stated that every Valentine’s Day, the sales of condom raises up to 80% and made it a reason to, errrr, haramize the celebration.
-What’s the correlation between condom sales and Valentine’s Day?
+Because the protesters think people tend to have sex more on February 14th than any other day. So rallying against Valentine’s Day is assumed to be similar to crusading against adultery.
-So they dont get laid on any other day?
+Maybe they dont get laid at all. Sex before marriage is not advised in this country, you know, even some people could be severely punished if they’re caught performing coitus with illegal partners.
-Coitus? What’s that? And what do you mean by illegal? Did they enter the country without legitimate visa? Like some Indonesian immigrants in California?
+Be enlightened, coitus is a medical word for fucking. Sounds less exciting , i know. And by illegal, i meant, having sex with ones who are not your husband/wife.
-So you’re not allowed to have sex with somebody who’s not your husband/wife even though it’s consensual?
+You certainly have never heard of “adat ketimuran”
-I haven’t and i got zero interest to learn more about it. So let me clarify, you’re against Valentine’s Day but you’re not from the FPI? So who are you?
+Somebody with common sense. Valentine’s Day for most people here is like Christmas for Japanese people.
-Wait, you have no girlfriend, aren't you? so it's a useless discussion after all
+ Oh c'mon, I have 99 problems and getting a girlfriend ain't one. I'm just 19. what do you excepted? I follow my religion's rule after all
-What a losser!
+Fuck off!
Minggu, 12 Januari 2014
Artikel : Mencontek Awal Dari Korupsi
Beberapa bulan yang lalu, artikel saya dimuat di kolom artikel koran Komas, 14 November 2013. Daripada tulisan saya hilang ditelan bungkus gorengan jadi saya publish di tempat immortal ini, selamat membaca:
Mencontek Awal Dari Korupsi
oleh: Muhammad Hanif
Sampai saat ini, Indonesia menempati posisi
ke empat sebagai negara terkorup di Asia .Dari tahun ke tahun bukannya semakin
menurun tapi semakin meningkat.Memang ada saja sebab seseorang untuk
korupsi,mulai dari alasan ekonomi,kurangnya pengawasan,banyaknya kesempatan peluang
dan lain-lain. Tapi alasan yang paling kuat yang melandasi seseorang untuk
korupsi adalah terpupuknya ketidakjujuran sejak kecil, seakan ketidakjujuran
itu sudah mendarah daging pada dirinya.Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakjujuran
adalah : MENCOTEK. Bagaimana bisa? Para pelajar kini nekat mencontek karena
hanya ada 2,6 juta kursi mahasiswa baru untuk pelajar lulusan sekolah menengah
yang jumlahnya 9,5 juta.Sepertinya tidak salah bila negara ini dipenuhi dengan
para koruptor.Sejak muda,sistem pendidikan yang di sediakan telah menjadikan
ketidakjujuran terbangun secara kuat dalam diri. Sistem penilaian yang lebih
mengutamakan otak pengingat,menjadikan sebagian besar siswa yang belum mampu
membangun sistem mengingat,memerlukan alat bantu.
Apa yang
menyebabkan seseorang untuk mencontek? Karena dia tidak bisa di pelajaran
tersebut,kalau dia bisa tidak mungkin dia mencontek.Apa yang menyebabkan dia
tidak bisa?karena itu bukan merupakan potensinya. Akhirnya semua orang yang
tidak bisa pun akan mencontek.Sekarang, mencontek
menjadi hal yang biasa bagi semua orang. Bahkan hal ini sudah mendarah daging,
akhirnya perbuatan curang ini pun jadi kebiasaan. Kalau kecurangan sudah
terpupuk sejak dini,otomatis akan terbawa sampai masa depan. Orang yang
terbiasa mencontek pasti akan terbiasa berbuat curang,akibatnya ketika dia
sudah mendapat pekerjaan maka dia pun akan berbuat curang di pekerjaannya
seperti korupsi,kolusi dan nepotisme.
Kegiatan mencontek
ini sebenarnya disebabkan karena salahnya sistem pendidikan di Indonesia. Sistem
pendidikan di Indonesia lebih mempentingkan hasil daripada proses. Akibatnya
semua siswa berusaha mati-matian mencapai hasil yang ditargetkan. Padahal tidak
semua siswa mempunyai bakat di bidang akademis. Dan akhirya mereka pun mencari
jalan pintas. Jika dibiarkan terus koruptor di Indonesia akan terus bertambah
dan Negara akan semakin rugi. Bagaimana cara mengatasinya? Gantilah sistem pendidikan
menjadi sistem yang mengacu pada proses, bukan hasil. Sistem yang mengacu pada
potensi setiap siswa
Kamis, 17 Oktober 2013
Judul Buku : Nasional.Is.Me
Penerbit : Bentang Pustaka
Penulis : Pandji Pragiwaksono
Jumlah Halaman : 233 hlm
Tahun Terbit : 2011
Ditengah carut marutnya kehidupan di Negara ini, di tengah krisis kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin Negara, dan di tengah ketidak-PeDean masyarakat Indonesia akan nasib Negaranya, buku ini hadir dengan optimisme kuat.
Pandji Pragiwaksono, melalui salah satu karyanya ini ingin mengembalikan kecintaan seluruh rakyat terhadap Indonesia ini, melahirkan optimism kuat untuk Indonesia, dan kelak memicu perubahan baik untuk Tanah Air kita.
Buku ini awalnya muncul dalam versi e-book (atau sering ditulis buku-e) dan bebas didownload (diunduh) oleh siapapun. Karena jumlah pengunduhnya yang begitu banyak maka ada yang merequest untuk dibuatkan menjadi buku dan hasilnya adalah sebuah buku yang berisi ajakan untuk mengenali Indonesia, menemukan passion dan berkarya bagi bangsa Indonesia ini.
Di awal buku ini dituliskan mengenai kisah kecil Pandji yang sekolah di SD lalu mengalami perubahaan saat masuk ke sebuah SMP dan SMA yang akhirnya dia senangi karena sangat multi-kultural dan menghargai setiap perbedaan yang ada dan juga sangat kompak sekali.
Lalu juga pandji membahas mengenai keindahan Indonesia yang tersebar di beberapa kota yang mungkin kita tidak sering kunjungi. Beberapa kota disebutkan seperti Yogyakarta, Bandung, Belitun, Jayapura, Surabaya, Manado, Padang, Semarang. Semua kota tersebut yang dituliskan ternyata memiliki masing-masing daya tarik yang harus dikunjungi. Tidak lupa juga untuk mengunjungi Bali dan tentunya kota yang kita rindu namun benci. Jakarta.
Di bab selanjutnya Pandji mengupas bagaimana dia beserta pengguna Twitter yang lain berusaha untuk membuat Indonesia terus terlihat positif ketika terjadinya bom di daerah Kuningan sehingga Manchester United tidak jadi datang. Namun dengan perjuangan mereka akhirnya sebuah gerakan baru tanpa organisasi yang nyata muncul yaitu #IndonesiaUnite dan sampai sekarang masih ada.
Juga dia menuliskan beberapa tokoh yang saat ini menjadi fenomenal seperti Yoris Sebastian, Rene Suhardono, Ligwina Hananto, Joko Anwar, Daniel Mananta dan juga tentunya Prof. Yohannes Surya. Mereka semua adalah orang-orang Indonesia yang membuat nama Indonesia menjadi harum. Prof. Yohannes Surya mengirimkan anak-anak yang berbakat dalam bidang fisika ke kejuaraan dunia dan akhirnya pulang dengan membawa medali emas.
Pandji juga menuliskan keterlibatannya dalam membangun Indonesia yaitu musik HipHop dimana sudah beberapa album yang dikeluarkan olehnya dan berisi mengenai semangat perjuangan positif untuk Indonesia, juga ada yayasan C3 (Community for Children With Cancer) yang bergerak untuk membantu anak-anak penderita kanker dari keluarga tidak mampu. Juga ada gerakan satu tiang satu tahun dan juga Donor Tetap bagi seorang anak yang membutuhkan darahnya.
Dan diakhir buku dia menuliskan 3 langkah yang dapat kita lakukan untuk menjadika Indonesia sebagai bangsa yang hebat:
1. Kenali Indonesiamu
2. Temukan passion-mu
3. Berkaryalah untuk masa depan bangsamu
Satu kutipan bagus dari Glenn Fredly "Bukan kebetulah elo lahir pada zaman ketika Indonesia sedang seperti sekarang ini dan bukan kebetulan juga elo membaca tulisan ini.."
Sederhananya adalah : kita dilahirkan di bangsa dan zaman sekarang ini bukan karena kebetulan namun karena memang kita ditakdirkan untuk berkarya dan membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi!!
Rabu, 16 Oktober 2013
Resensi Buku Saatnya Dunia Berubah
Penerbit : PT. Sulaksana Watinsa Indonesia
Penulis : Siti Fadhilah Supari
Jumlah Halaman : 182 hlm
Tahun Terbit : 2007
Buku fenomenal karangan –mantan- orang
nomor satu di Departemen Kesehatan ini, pertama kali “meledak” bukan di
Indonesia. Tapi, di negara tetangga. Australia. Disanalah digelar
symposium nasional yang membahas karya dokter ahli jantung ini.
Kebanyakan para ahli memuji sikap Menkes yang berani unjuk suara
terhadap ketidakadilan di dalam sistem kesehatan dunia. Barulah setelah
mengetahui ada kabar symposium di Australia, media massa di Indonesia
berusaha meledakkannya di dalam negeri. Tak butuh seminggu, Menkes sudah
dibicarakan masyarakat mengenai karyanya yang kritis tersebut.
Berbicara mengenai kekritisan sang menteri dalam bukunya. “Saatnya Dunia Berubah” membahas habis mengenai sistem kesehatan di dunia (di bawah naungan WHO) yang penuh ketidakadilan bagi negara-negara berkembang. Secara gamblang beliau menjelaskan panjang lebar mengenai sistem tersebut.
Berbicara mengenai kekritisan sang menteri dalam bukunya. “Saatnya Dunia Berubah” membahas habis mengenai sistem kesehatan di dunia (di bawah naungan WHO) yang penuh ketidakadilan bagi negara-negara berkembang. Secara gamblang beliau menjelaskan panjang lebar mengenai sistem tersebut.
Sebuah sistem pendistribusian virus dari negara berkembang yang diambil sampelnya disetor ke WHO (Penyetoran tersebut seringkali tanpa kontrak yang jelas) dari sanalah WHO membawa virus ke laboratorium Departemen Pertahanan Amerika. Yang membuat Siti Fadhilah sewot adalah dengan dibawanya sample virus ke lab tersebut telah menimbulkan tanda Tanya besar. Virus pasti akan dibuat antivirusnya dan dijual kembali kepada negara berkembang dengan harga yang sangat mahal (padahal sample virus tadi diambil dari negara berkembang).
Presentasi makalah (sebelum dibukukan) Siti Fadhilah Supari untuk mereformasi ulang sistem tersebut mendapat apreasiasi luas di kalangan Internasional. Khususnya negara-negara Afrika. Beliau menekankan perlunya kedudukan yang jelas negera pengirim sample dalam kasus pembuatan antivirus ini. Agar kedepannya tercipta sistem yang berkeadilan bagi negara-negara berkembang (yang notabene sering terserang penyakit bervirus).
Demikianlah, disaat pemerintahan- pemerintahan negara lain bungkam terhadap sebuah permasalahan besar. Dari Indonesia kita mempunyai menteri –yang mirip dengan Ali Alatas- berani menyuarakan keadilan tanpa menyuarakan suara antiasing. Sayangnya, dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II SBY-Boediono. Orang-orang seperti Siti Fadhilah Supari tersingkir dari kursi menteri. Entah apa yang sedang direncanakan
Minggu, 19 Agustus 2012
Download Prezi Desktop + Cracklock
Lama ga ngeblog nih, sekali kali mau share tentang software setelah sekian lama blog ini dijadiin tempat curcol
Sekarang saya ingin mereview software presentasi yang cukup menarik menurut saya. Nama software ini adalah Prezi. Buat yang belum tau, prezi adalah software presentasi yang mengandalkan fitur zooming.
Diawali dari ke-anti mainstream-an saya yang ingin mencari alternatif dari powerpoint akhirnya nemu aplikasi menarik ini. Sebenarnya, untuk menggunakan prezi harus online, di website www.prezi.com .
Tapi, prezi juga menyediakan fitur offline alias Prezi Dekstop. Jadi, anda bisa mengakses prezi secara tanpa online. It's suitable for both Indonesians. You know lah gimana akses internet di negara ini :P
Okay ga perlu banyak nulis mending lo langsung aja coba aplikasi ini di www.prezi.com , kalau mau download Prezi Desktop (that's why you were here) silahkan klik link dibawah ini :
Kalau udah download silahkan liat tutorial instalasi dan cracking Prezi dekstop berikut ini :
1. Download dan ekstract file .rar.
Ada 3 file di dalamnya.
2. Install Adobe Air kalau
belum ada.
3. Akses www.prezi.com dan bikin FREE account.
4. Install
PreziDesktop_3.056.air.
Ntar kalau ada notifikasi buat
update bisa diupdate ataupun tidak. Kalau update tinggal restart aja
aplikasinya
Di welcome
screen, isi e-mail dan password yang kamu pake buat daftar di prezi.com
tadi
5. Klik License>License
Info di situ tertulis 29 days remaining, yap.. software ini masih trial.
Aku belum nemuin full software ataupun patchnya. Not sure if the cracker is
suck or… the security is too damn high
6. Untuk
mengakali time limit prezi bisa pake cracklock. Install Cracklock .
Jalanin Cracklock dari Start Menu. RUN AS ADMINISTRATOR! Jangan lupa
matiin antivirus. Biar ga kedetect
7. Klik Add Program.
8. Cari file PreziDesktop3.exe
(defaultnya di Program Files>PreziDesktop3>PreziDesktop3.exe)
Klik open
9. Ntar
keluar halaman, mirip sama pengaturan waktu di windows. Klik tab Date and Time,
contreng Virtual Date, Freeze date and time, mundurin waktunya dari
2012 ke 2003. Lebih dari itu juga bisa
10. Klik tab
Injection mode , pilih Static Injection.
Pastikan PreziDesktop3.exe terchecklist
Dan… tinggal
eksekusi.OK.
Done!
Sekarang prezi kamu bakal punya time limit yang ga wajar :P
Sebagai warga negara yang baik sebenarnya saya menolak pembajakan. Tapi kadang harga yang terlalu tinggi bisa membatasi kreativitas seseorang. Jadi, gunakan secara bijak semata untuk meningkatkan dan mengasah kreativitas kita :)
Langganan:
Postingan (Atom)
____________________________________________________________________________________