Entah kenapa tibatiba saja aku menulis ini,tapi memang benar-benar terjadi pada sekolah menengah atas di negara ini : 'kastanisasi kelas'
Memang sebenarnya tidak perlu difikirkan karena sang pencetus sistem ini mengharapkan bisa menjuruskan setiap siswa SMA sesuai dengan potensi dan minat mereka,tapi apa daya karena akhirnya terjadi kesalahpahaman,banyak orang berfikir kelas IPA lebih baik,dan yg lain dibawahnya,dalam artian kelas ipa ada di kasta tertinggi,karena materi yang dipelajari memang lebih berat,jadi tidak sembarang siswa bisa mengambilnya,sedangkan kelas social dan bahasa terkesan lebih mudah,padahal sebenarnya sama saja hanya arahnya yang berbeda.
banyak orang yang tidak ambil pusing soal ini karena...ya,manusia memang arogan! Mereka yang 'gagal' masuk kelas IPA dengan santainya bilang :"di IPS/bahasa aku juga bisa sukses","IPS kan kelasnya pengusaha","ngapain masuk IPA toh pas kuliah mayoritas pda ngambil IPS","Masuk IPS biar kaya"..nah,kata2 seperti itu yang sering kita dengar dari mereka yang 'gagal' masuk IPA,beda lo dengan yang memang niat masuk IPS/bahasa.Ungkapan diatas tadi memang optimis walaupun sebenarnya arogan.kalo yang parah: 'asyik masuk ips/bhs gak ketemu kimia/fisika/bio lagi','udah gk pusing lg mikir pelajaran ipa','di ips/bhs lebih santai'
Lantas bagaimana dengan yang niat? NILAI IPA mereka tinggi,ya..orang yang saukses di kelas IPS dan Bahasa cenderung pintar di semua bidang,mereka bisa saja masuk IPA karena nilai mereka cukup tapi mereka lebih memilih IPS/Bahasa.
Karena untuk sukses di IPA dibutuhkan : PEMAHAMAN
Dan untuk sukses di IPS dibutuhkan : ANALISIS
Sedangkan untuk sukses di bahasa dibutuhkan : KONTROVERSI
jadi,orang yang bilang bahwa mereka memilih IPS/Bahasa karena sesuai dengan potensi dan minat mereka tapi nilai IPA mereka rendah itu = BULSHIT
inilah anomali sistem pendidikan kita:
-siswa yang mendapat nilai bagus di IPA,maka bisa masuk IPA
-siswa yang nilai IPAnya lebih bagus daripada IPS TETAPI tidak sesuai KKM GAGAL masuk IPA (nah lo?)
-siswa yang benci ilmu pengetahuan masuk Bahasa (sampai saat ini belum pasti karena kelas bahasa tidak bisa diukur dengan NILAI)
-siswa yang nilainya rendah PASTI masuk IPS
"Siswa yang nilainya rendah pasti masuk IPS",inilah yang aneh.. siswa yang naik kelas dengan nilai mepet a.k.a pas-pasan pasti ada di kelas IPS,beberapa bahasa.Tidak adil bukan? tidak seharusnya kelas IPS menerima siswa dengan kualitas buruk,mengapa mereka tidak di IPA? padahal tidak semua orang bisa mengambil kelas IPS,dalam artian seharusnya juga ada standar tertentu agar siswa bisa mengambil kelas IPS,akhirnya kelas IPS mayoritas diisi dengan orang yang 'gagal' dan orang yang tidak punya tujuan. Ini sangat miris,padahal pelaku politik di negara ini lahir dari mayoritas orang IPS,dan mereka yang ada dikelas IPS berorientasi bahwa mereka akan jadi PENGUSAHA.
Nah....kalau mau menjadi pengusaha kenapa harus masuk IPS?kenapa tidak sekalian masuk SMK?malah lebih baik berhenti sekolah dan mulai merintis usaha,fokus dengan apa yang akan dikembangkan seperti Bob Sadino.
Masuk ke kelas IPS adalah bersiap menjadi penerus bangsa dibidang sosial,geologi,perbankan,psikologi,pendidikan dan lainnya,bahkan banyak lagi yang bisa dilakukan,itu sama saja dengan jurusan IPA,hanya beda ARAH..bahkan banyak orang IPS yang berprestasi lebih baik dari orang IPA
Lantas apakah pantas orang-orang gagal dimasukkan kelas IPS? jawabannya TIDAK!
MEREKA LEBIH PANTAS DIMASUKKAN KE KELAS PECUNDANG!!ya,KELAS PECUNDANG karena mereka telah gagal menjadi seorang siswa SMA di negara ini,kalau mendapat nilai buruk kenapa harus dipaksakan sekolah?apa gunanya sekolah jika hanya untuk GAGAL?apa yang mereka lakukan selama ini?apa yang mereka lakukan di tahun pertama sekolah di SMA?jika sampai mendapat bad value di final exam maka mereka sudah tidak pantas berada di sekolah,mereka tidak layak masuk kelas IPS,mereka tidak layak masuk kelas BAHASA!
MEMANG manusia TIDAK ADA YANG SEMPURNA, tapi suruh siapa mereka memilih Sekolah Menengah Atas?karena disini ada kompetensi,disini ada beban,disini ada ujian,disini ada ketentuan! kalau memang tidak mempunyai potensi Akademik kenapa harus masuk SMA?padahal masih ada pilihan lain seperti SMK,Akademi Sepak Bola,Akademi Basket,homeschooling,Angkatan,madrasah/ponpes dan sekolah2 di luar negara ini dan pilihan2 tersebut lebih bisa memberikan kebaikan dan keuntungan sesuai potensi kita.Kalau memang sudah bulat di SMA,ayolah kita gali potensi kita yang bisa kita kembangkan disana, kejar prestasi sebanyak-banyaknya,gunakan masa muda putih abu-abu untuk hal yang bermanfaat.Kembangkan potensi di kelas IPA,IPS dan Bahasa..atau hanya mati di KELAS PECUNDANG
Jika masih diterapkan kastanisasi,bukan kelas IPA dan IPS/Bahasa tetapi Kelas Pemenang dan Pecundang!!
^_^ tulisan yang bagus...
BalasHapus